Dalam kehidupan, musim-musim bisa berubah
dalam satu jam atau satu momen saja. Kita bisa menikmati musim bahagia yang
gilang-gemilang dengan percikan matahari dan satu momen yang memuaskan, ketika
mendadak sebuah musim yang baru mengganggu, tanpa peringatan, tiba-tiba
mengubah segalanya. Ketika musim-musim sulit seperti itu menyerang, kita
seringkali tidak tahu apa yang harus dilakukan, bahkan tidak tahu apa yang
harus dipikirkan. Sebagai manusia, kita tidak memiliki sistem peringatan dini
untuk masalah atau tragedi. Namun, dengan Allah, tidak ada
kejutan-kejutan. Tidak ada apapun yang terjadi yang mengejutkan Allah, jadi
percayalah kepadaNya di tengah-tengah penderitaan yang kita alami. Ia
melihat itu datang, Ia tahu apa yang akan datang selanjutnya, dan Ia meminta
kita untuk mempercayai Dia di tengah-tengah semuanya itu. Tidak ada apapun yang
membuat Allah terkejut. Tidak ada apapun yang membuat Dia lengah. Ia mengetahui
hidup kita, sejarah kita, dan juga masa depan kita – sampai rincian-rincian
terkecil.
Penderitaan,
rasa sakit, kesukaran, dan tragedi semuanya memiliki suatu kecenderungan untuk berbohong
kepada kita. Dalam kegelapan, mereka berbisik kepada jiwa kita yang tersiksa, “Dimana
Allahmu sekarang?”, “Iman tidak lain adalah angan-angan, dan penderitaan ini
membuktikan itu.” Atau “Jika Tuhan ada, bagaimana bisa kau masih berpikir bahwa
Ia mengasihimu? Akankah Allah yang penuh kasih mengizinkan ini?”. Di tengah-tengah
keraguan yang terus merangkak masuk ke dalam pikiran kita, satu hal yang harus
kita ingat adalah Allah mengasihi kita dan tidak ada apapun yang
dapat memisahkan kita dari kasihNya. Manusia bisa melakukan segala jenis
hal kepada kita. Mereka bisa menggeretak kita, menghina kita, mengancam kita,
menyiksa kita, meniggalkan kita, melukai kita, melumpuhkan kita, membunuh kita,
bahkan memenjarakan kita. Tapi satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh manusia
adalah membuat Allah meninggalkan kita.
Ketika
Allah berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku
sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau,” kita tidak perlu khawatir akan
ditinggalkan sendirian. Allah akan selalu
menyertai kita, dan apapun yang harus kita hadapi, Ia akan melewatinya bersama
kita. TanganNya yang kekal selalu ada untuk menangkap kita, memeluk kita,
dan memberikan kepada kita pertolongan apapun yang kita perlukan.
Begitu
banyak yang menuntut waktu dan tenaga kita, dan baru saja ketika kita tampaknya
bisa menarik nafas, ledakan keras membuat
kita terjatuh kembali. Atau mungkin lebih buruk dari itu. Kita mungkin hidup
dari dampak sebuah bencana. Dalam sekejap semua milik kita hancur
berkeping-keping. Begitu banyak hal yang dapat menarik kita dari bawah kaki
kita tanpa peringatan, sehingga kita seringkali menggunakan kata “termakan habis” untuk menggambarkan
kehidupan kita.
Kematian….
Perceraian….
Kehilangan…
“Apa yang bisa saya tahu dengan pasti?” Tiga
hal yang harus kita ingat dan pahami adalah tidak
ada apapun yang terjadi yang mengejutkan Allah, jadi percayalah kepada Dia di
tengah-tengah penderitaan yang sedang kita alami; Allah mengasihi kita, dan
tidak ada apapun yang dapat memisahkan kita dari kasihNya; Allah akan selalu
menyertai kita, dan apapun yang harus kita hadapi, Ia akan melewatinya bersama
kita.
“Berdirilah ketika lutut Anda bengkok dan airmata Anda jatuh
seperti hujan. Berdirilah ketika segala sesuatunya runtuh. Anda dapat melakukan
itu, karena Yesus sendiri terus berdiri bersama anda. Selamanya” (Sheila Walsh)