RSS

Wanita yang Murni




Sekarang ini buanyaaaak banget kasus wanita-wanita yang hamil di luar pernikahan. Sampai sekarang sebenernya gw masih bingung, kenapa bisa terjadi hubungan seks di luar pernikahan?? Sebegitu “seru” dan “menariknya” kah hubungan seks itu, sehingga tidak sabar lagi menunggu hingga saatnya pernikahan tiba?? Hahahaha *POLOS!!
Mungkin ada juga yang berpikir, “kenapa harus menunggu menikah dulu?...” hahahaha tapi ngga tahu juga siiih. Yaa.. namanya juga kemungkinan hihihi.
Oke, gambarannya seperti ketika kita diet tapi menjamu diri dengan sepotong besar kue penuh cokelat dengan krim cokelat untuk merayakan acara istimewa. Kue itu enak, kue itu sangat kita inginkan. Tetapi, kue ditengah diet ketat, dapat membuat enek atau muak! Nikmatnya sepotong besar kue yang sangat enak tergantung pada ketepatan waktunya, demikian juga dengan kenikmatan seks. Allah ingin kita menjadi Wanita yang Murni, karena Allah ingin melindungi kita dari konsekuensi yang diakibatkan oleh seks sebelum pernikahan. Konsekuensinya bisa bersifat fisik, emosi, relasional dan rohani.
Pembahasan pertama kita mulai dari fisik. Pernakah anda diam-diam membuka sebuah hadiah Natal sebelum hari Natal dan kemudian membungkusnya ulang, lalu meletakkannya di bawah pohon Natal? Betapa menggetarkan dan menggairahkannya waktu melihat kejutan itu. Tetapi bagaimana dengan “hari istimewa” waktu hadiah-hadiah itu seharusnya pertama kali dibuka? Dimanakah kegairahan saat anda membuka hadiah? Hadiah itu tidak terlihat begitu istimewa, karena hadiah itu sebelumnya telah dibuka untuk pertama kalinya. Setiap wanita menerima satu kali “saat pertama”. Kerinduan Allah adalah agar hadiah anda yang berharga diberikan pada seorang kekasih yang berkomitmen, yang akan membahagiakan, menjaga dan melindungi kitamdalam pernikahan. Allah ingin melindungi kita agar tidak kehilangan keperawanan. Allah juga ingin melindungi kita dari penyakit menular seksual yang dapat mempengaruhi bukan hanya kita pribadi, tetapi juga suami kita di masa mendatang. Allah juga ingin menjaga kita dari kehamilan yang tidak diinginkan. Allah juga ingin melindungi kita dari konsekuensi fisik yang negatif akibat seks sebelum nikah. Dia ingin kita bebas dari kecanduan seks pra nikah. Kontak fisik yang bergairah adalah kemabukan dalam waktu singkat. Seperti pada kasus obat-obatan terlarang, kita akan terus menginginkan dosis yang meningkat untuk dapat lebih mabuk lagi. Yang kedua mengenai pengaruhnya terhadap emosi. Allah dengan rumit dan ahlinya membentuk wanita dengan cirri-ciri emosi yang berbeda dengan pria. Setelah seks pra nikah, biasanya akan muncul beberapa keraguan yang mengintai. Apakah dia akan tetap mengasihi aku jika bukan karena tubuhku? Akankah dia tetap menikahiku jika waktu itu aku hamil? Setelah menikah akankah dia tertarik pada orang yang berpenampilan lebih baik? Anda dapat diampuni seutuhnya dan dibersihkan oleh Kristus, tetapi kerusakan emosi membutuhkan waktu untuk sembuh. Tuhan tidak mau kita menerima berbagai kesakitan ini. Kita berharga bagiNya. Itulah sebabnya mengapa Allah membuat batasan kasih pada hubungan fisik dan keterikatan emosi kita. Yang ketiga mengenai pengaruhnya terhadap relasi. Seorang wanita memiliki kedalam jiwa yang merindukan persahabatan yang intim dengan pria yang dikasihinya, terlepas dari segala hal fisik. Ia rindu dikenal sebagaimana apa adanya ia sebagai wanita, bukan sekedar tubuh fisiknya saja. Pasangan yang memilih untuk tetap murni secara fisik memberikan semua waktu mereka dan perhatian mereka untuk mengenal satu sama lain pada tingkatan mental dan emosi yang lebih dalam.  Begitu nafsu diperkenalkan ke dalam suatu hubungan, sulit bagi si pria untuk berhenti dan kembali dipuaskan hanya dengan mengembangkan persahabatan. Perhatian pria menjadi teralihkan pada hal fisik. Inilah mengapa bagitu banyak wanita menikmati suatu hubungan sampai “persahabatan” berubah menjadi “kencan”. Ada sesuatu yang hilang waktu waktu fisik dimulai. Jika seks diijinkan masuk ke dalam suatu hubungan sebelum pernikahan, hasilnya hampir selalu  adalah kehilangan persahabatan yang intim dengan orang yang kita rindukan untuk mengenal diri kita. Seks pra nikah juga membawa satu konsekuensi yang akan tersembunyi sampai kita menikah. Kecurigaan dan rasa tidak hormat akan muncul ke permukaan setelah kue pernikahan dimakan dan mulailah “rasa tidak aman pasca nikah”. Waktu suatu pasangan terlibat seks sebelum menikah, mereka menekan hati nurani mereka dengan rasionalisasi bahwa akhirnya mereka akan menikah juga, jadi ketiadaan penguasaan diri itu tidak apa-apa. Inikah kesalahan mereka? Tidak adanya penguasaan diri sebelum menikah adalah percabulan.  Tidak adanya penguasaan diri setelah menikah adalah perzinahan. Seorang pria yang tidak dapat menguasai dirinya sebelum pernikahan, tidak akan tiba-tiba menjadi seorang pria yang menguasai diri karena ia memakai cincin kawin. Hahaha so, buat para wanita yang sudah melakukan hubungan seks sebelum perikahan dan si pria mau bertanggung jawab menikahi anda, jangan bersenang dulu. Kalau sama anda saja doi tidak bisa menunjukkan penguasaan diri sebelum pernikahan, bagaimana anda bisa yakin kalo doi tidak akan menyerah terhadap pencobaan yang terjadi pada masa pernikahan, waktu seorang wanita muda yang menarik muncul? Hmmm…
Allah mengetahui bahwa seorang wanita memiliki lebih dari pada tubuhnya untuk diserahkan. Dia mengetahui bahwa dinamika hubungan yang dimiliki seorang wanita dan seorang pria itu lebih dari sekedar pengalaman fisik. Allah bermaksud agar pria dan wanita menikmati bukan hanya hubungan seksual, tetapi juga suatu kasih, hubungan fisik hanya sekedar memperkuat kasih itu. Kasih ini tetap, meski tidak ada pencapaian puncak hubungan fisik. Jika anda menginginkan persahabatan untuk mengenal siapakah anda masing-masing, janganlah mengganggu satu sama lain dengan kontak fisik dini atau yang tidak pantas. Yang terakhir pengaruhnya terhadap rohani. Nafsu membuat kita sulit melihat bahwa Allah juga menata batasan-batasan fisik untuk melindungi kita secara rohani. Dalam Ibrani 13:4 dengan sangat jelas berkata, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur , sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”
 Allah tidak bermaksud agar kita menyangkali kenikmatan. Dia melindungi kita, sehingga kita dapat menikmati kesehatan fisik, kestabilan emosi, keintiman relasi dan berkat-berkat rohani. Jika kita menikah, Dia ingin kita bertumbuh lebih mengasihi suami seiring dengan tahun-tahun yang berlalu. Dia ingin kita hidup dalam kepercayaan penuh akan satu sama lain. Ia ingin kita menghabiskan seumur hidup dalam kasih dan bukannya dalam konsekuensi akibat satu malam singkat nafsu yang tidak terkendali.
Untuk menjaga kunci hatimu, buatlah sebuah komitmen untuk mengatakan “aku mencintaimu” hanya pada orang yang kita kasihi dengan kasih yang berkomitmen, bukan suatu perasaan kasih yang biasa. Kasih sejati memerlukan waktu untuk berkembang dan bertumbuh tanpa ketiga kata itu (I Love You). Jagalah dan simpanlah ketiga kata itu untuk dibisikkan saat Allah mengungkapkan bahwa inilah saatnya. Adalah suatu hadiah yang luar biasa berkata pada tunangan kita, “Kamu adalah orang pertama kepada siapa aku pernah mengatakan: ‘I Love You’”. Berilah arti pada kata-kata yang berharga ini, dan kita boleh menggunakannya dan mendengarnya dengan rasa sayang selama bertahun-tahun  pernikahan yang berbahagia. Ada langkah kedua yang dapat kita ambil untuk menjaga kemurnian. Ini adalah pernyataan radikal, tetapi simpanlah semua ciuman untuk suami masa depan kita kelak. Hal ini pantas ditunda, supaya ciuman-ciuman itu memiliki arti yang utuh – selama bertahun-tahun. Ciuman atau pelukan seorang wanita bukanlah cara lain untuk mengatakan terima kasih! Sebuah ciuman haruslah mengatakan sesuatu yang lebih intim. Jika demikian, apakah kita mau mengatakan hal-hal yang intim pada setiap pria yang dikencani? Semua ciuman yang kita berikan sebelum pernikahan dan semua ciuman yang kita berikan setelah pernikahan menyatakan kasih yang dimiliki oleh satu orang: pangeran kita. Sadarilah bahwa sebuah ciuman memulai kontak fisik dan begitu kita memulainya, sulit untuk mundur dari gairah itu. Tentukan apa yang anda maksud dengan sebuah ciuman. Biarlah itu mengungkapkan hati kita, bukan “membangkitkan” hormon-hormon kita. Terlalu banyak wanita berpikir bahwa, jika memberikan pada seorang pria apa yang diinginkannya, kita pasti akan mendapatkan kasihnya selamanya. Cara lain untuk melindungi kemurnian adalah berjaga-jaga waktu mendengar “kata-kata manis”. Jangan biarkan satupun dari kalimat-kalimat berikut membuat menyerah:
Jika kamu mencintai aku…..
Aku tidak pernah merasa cinta seperti ini sebelumnya…..
Cobalah, satu kali saja…..
Aku tidak akan membiarkanmu hamil…..
Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu…..
Lagipula kita akhirnya akan menikah juga…..
Tidak ada yang masih perawan pada saat seumurmu…..
Apa yang kita lakukan sendirian itu bukan urusan orang lain…..
Jika kita hanya melakukannya sejauh ini dan tidak semuanya, itu tidak apa-apa…..
Mereka juga melakukannya, dan mereka orang Kristen…..
Jika kamu tidak mau membuktikan cintamu, aku akan mencari orang lain yang akan membuktikan cintanya padaku…..
Kamu terlalu kuno…..
Lakukan sekarang supaya kita akan siap waktu kita menikah…..
Itu tidak akan terjadi pada kita…..
Kita tidak boleh percaya satupun dari “kata-kata manis” diatas. Kata-kata itu sudah pernah diucapkan dan hadiah telah dibuka dan yang ada tinggallah wanita dengan tumpukan emosi berlabel “ditaklukan”. Seorang pria yang saleh tidak akan menekan wanita secara verbal, tetapi akan mengasihi wanita dengan pernyataan kasihnya dan mengantarnya pulang sebelum mereka harus menyesal karena melanggar kemurnian mereka. Meski memang hanya ada satu kali saat pertama, Allah adalah Allah atas pengalaman pertama. Biarlah Dia menyembuhkan hatimu yang hancur dengan pengampunanNya. Sepakatlah dengan Allah bahwa anda telah berdosa dan tinggalkanlah dosa itu di hadapanNya. Kemudian jagalah diri agar jangan masuk ke dalam pola dosa itu lagi. Pelajarilah pelajaran yang berharga, tetapi jangan terus memukuli diri dengan tuduhan. Jika anda terlalu dini membuka hadiahmu, jangan biarkan dirimu dihindarkan dari awal yang baru lagi. Terimalah pengampunan dan tolaklah perasaan diri seperti barang yang rusak. Allah memiliki hal-hal yang baik tersimpan bagimu. Si musuh berusaha menipumu waktu ia menawarkan kesenangan dengan cara dan jalannya. Jangan kehilangan penglihatan akan betapa berharganya yang kita miliki dan akan siapa kita. Jangan izinkan gemerlap kesenangan suatu malam “bercinta” menghancurkan “cinta sejati” seumur hidup.
Selamat Berjuang Wanita-Wanita Allah ….. GBU :)





Copyright 2009 oktarinigintings. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy